Suatu ketika orang-orang kafir Quraisy menyewa seorang Yahudi untuk
menyakiti Rasulullah. Di lorong yang biasa di lewati Nabi SAW untuk menuju
Ka`bah, orang Yahudi itu berdiri untuk menunggu Rasulullah. Di saat Rasulullah
lewat, dia memanggilnya.
Lalu Rasulullah pun menengok, karena beliau tidak pernah mengecewakan siapa
pun yang memanggilnya. Di saat itulah Yahudi tadi meludahi wajah
Rasulullah. Tetapi Rasulullah tidak sedikit pun marah atau menghardik Yahudi itu.
Keesokan harinya, Rasulullah kembali berjalan di tempat yang sama. Tidak
sedikit pun beliau merasa dendam atau berusaha untuk menjauhi jalan
tersebut. Sesampainya di tempat yang sama, Rasulullah pun kembali dipanggil
dan diludahi seperti sebelumnya.
Demikianlah kejadian itu terus berulang selama beberapa hari hingga
pada suatu hari Rasulullah tidak mendapati lagi orang yang meludahinya selama
itu. Rasulullah pun bertanya dalam hatinya, “Ke mana gerangan orang yang
selalu meludahiku?”
Setelah menanyakannya, tahulah Rasulullah bahwa orang tersebut jatuh sakit.
Rasulullah pun pulang ke rumah untuk mengambil makanan yang ada dan tak
lupa pula mampir ke pasar, membeli buah-buahan untuk menjenguk Yahudi
yang tengah sakit itu.
Sesampainya di rumah si Yahudi, Rasulullah mengetuk pintu. Dari luar rumah, terdengar suara lirih Yahudi yang tengah sakit mendekati pintu sembari bertanya, “Siapa yang datang?”
“Saya, Muhammad.” jawab Rasulullah.
“Muhammad siapa?” terdengar suara Yahudi itu kembali bertanya.
“Muhammad Rasulullah.” jawab Rasulullah lagi.
Setelah pintu dibuka, alangkah terkejutnya si Yahudi, menyaksikan
sosok yang datang adalah orang yang selama itu disakitinya dan diludahi
wajahnya.
“Untuk apa engkau datang kemari?” tanya Yahudi itu lagi.
“Aku datang untuk menjengukmu, wahai saudaraku, karena aku mendengar
engkau jatuh sakit,” jawab Rasulullah dengan suara yang lembut.
“Wahai Muhammad, ketahuilah bahwa sejak aku jatuh sakit, belum ada
seorang pun datang menjengukku, bahkan Abu Jahal sekalipun, yang telah
menyewaku untuk menyakitimu, padahal aku telah beberapa kali mengutus
orang kepadanya agar ia segera datang memberikan sesuatu kepadaku. Namun
engkau, yang telah aku sakiti selama ini dan aku ludahi berkali-kali,
justru engkau yang pertama kali datang menjengukku,” kata Yahudi itu
dengan nada terharu.
Keagungan akhlaq Rasulullah telah meluluhkan hatinya. Ia pun memeluk Rasulullah dan menyatakan dirinya masuk Islam.
Title : Seri Kisah : Seorang Yahudi
Description : Suatu ketika orang-orang kafir Quraisy menyewa seorang Yahudi untuk menyakiti Rasulullah . Di lorong yang biasa di lewati Nabi SAW untuk m...