Suatu ketika, Rasulullah sedang berjalan bersisian dengan salah
seorang sahabatnya yang tidak terlalu dekat. Mereka berjalan menuju ke
medan perang Hunain, yang terjadi karena kabilah Hawariz dan
kabilah-kabilah Arab lainnya memberontak menentang kaum Muslim.
Secara
tidak sengaja, kaki Rasulullah terinjak terompah kulit yang beralas
keras oleh salah seorang sahabatnya itu. Rasulullah terkejut dan
kesakitan.
"Innalillahi, kakiku sakit sekali!" seru Rasulullah sambil memukulkan cambuk pendek yang dipegangnya.
"Maafkan saya, ya Rasulullah. Saya tidak sengaja.", kata sahabat Rasulullah itu.
Lalu Rasulullah berkata "Iya, tidak apa-apa. Kamu kumaafkan."
Meskipun
Rasulullah sudah memaafkan, sahabatnya itu masih ketakutan. Ia menyesal
sekali, mengapa bertindak ceroboh hingga menginjak kaki Rasulullah.
Padahal, ia tahu kaki yang terinjak terompahnya itu pasti akan sakit
sekali.
Semalaman, orang Arab itu tidak bisa tidur. Ia
memikirkan kejadian tersebut. Pukulan cambuk pendek di tangan Rasulullah
itu sebenarnya tidak menyakitkan. Rasulullah pun mancambuk hanya karena
terkejut dan kesakitan. Sahabat itu sudah meminta maaf dan Rasulullah
pun sudah memaafkannya. Namun, tetap saja sahabatnya itu gelisah dan
ketakutan.
Rasa takut yang dialaminya semakin menjadi-jadi ketika pagi harinya ada dua orang yang datang kepadanya.
"Aku diminta Rasulullah untuk memanggilmu!" kata orang tersebut.
"Waduh, ada apa?", pekik sahabat yang berterompah kulit itu. "Rasulullah pasti akan menjatuhkan hukuman berat kepadaku!"
Dengan penuh ketakutan, sahabat itu menghadap Rasulullah. Ia bertekad akan menerima hukuman seberat apa pun dari Rasulullah..
"Kemarin, kau menginjak kakiku hingga aku kesakitan." kata Rasulullah begitu sahabatnya telah berada di depannya.
"Ya, Rasulullah. Aku bersalah." sahut sahabat itu dengan suara gemetar tidak karuan.
"Lalu,
kamu kupukul dengan cambuk pendek." kata Rasulullah. "Sebagai hukuman
atas kesalahanku, ambillah beberapa ekor unta betinaku."
Sungguh,
sahabatnya itu kebingungan sekali. Apa dia tidak salah dengar? Bukankah
dia seharusnya dihukum, bukan diberi hadiah? Akan tetapi, itulah bukti
keadilan dan kearifan Rasulullah.
Title : Seri kisah : Terinjak Terompah
Description : Suatu ketika, Rasulullah sedang berjalan bersisian dengan salah seorang sahabatnya yang tidak terlalu dekat. Mereka berjalan menuju ke me...