Hama
adalah binatang perusak tanaman budidaya. Tanaman yang dirusak dapat
berupa kol, sawi, selada, tomat, terung, jagung, jeruk, mangga dan
sebagainya. Sementara itu, hama atau binatang yang merusak diantaranya
adalah bermacam-macam ulat, belalang, siput, bekicot, serangga dan
sebagainya.
Gangguan atau serangan hama dapat terjadi
sejak benih, pembibitan, pemanenan, hingga di gudang penyimpanan.
Gangguan dan serangan hama itu dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Hama yang menyerang tanaman ada beraneka ragam,
misalnya wereng, gangsir, tikus, ulat tanah, lalat buah, walang sangit
dan kutu.
Contoh hewan yang termasuk hama antara lain sebagai berikut:
- Wereng. Wereng adalah sejenis kepik yang yang menyerang
tumbuhan dan menyebabkan daun dan batang menjadi berlubang-lubang. Jika
serangannya parah, maka daun akan menguning, kering dan akhirnya mati.
Wereng dapat dikendalikan secara kimiawi, misalnya dengan penyemprotan
menggunakan insektisida.
- Gangsir. Gangsir merupakan binatang yang sering menyerang
tanaman yang masih muda, misalnya tanaman yang baru dipindah dari
persemaian. Gigitan gangsir menyebabkan tanaman mati karena batangnya
putus atau patah. Potongan pangkal batang itu biasanya tidak dimakan
tapi hanya dipustuskan saja. Serangga gangsir biasanya terjadi pada
malam hari. Gangsir membuat lubang di dalam tanah sampai kedalaman 90 cm
dengan ciri khas ada onggokan tanah di permukaan lobang. Pencegahan
yang dapat dilakukan antara lain dengan tidak menanam bibit yang terlalu
muda, karena disukai gangsir. Adapun pengendaliannya, dapat dilakukan
dengan menyiram larutan insektisidapada lubang gangsir kemudian ditutup
dengan tanah.
- Tikus. Tikus merupakan hama tanaman yang sangat merugikan
petani karena hal-hal sebagai berikut: 1. Menyerang tanaman pada masa
persemaian, pertumbuhan, pembungaan, panen, hingga masa penyimpanan. 2.
Sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi yang baik. 3. Memiliki
kemampuan berkembang biak yang tinggi dan penyebarannya cepat, karena
tikus betina dapat melahirkan 4 sampai dengan 12 anak dalam satu siklus
reproduksi. 4. Memakan bagian tanaman seperti biji-bijian, umbi tanaman,
dan buah. Selain itu, tikus merusak batang tanaman.
- Belalang setan (Aularches miliaris). Belalang ini menyebabkan kerusakan terhadap tanaman besar, misalnya berbagai jenis pisang, kelapa, pinang dan jeruk.
- Lalat buncis (Agromyza phaseoli). Hewan ini
menyebabkan kerusakan pada bagian batang, daun dan buah tanaman buncis.
Hewan ini biasanya membuat saluran-saluran di daun, batang dan tangkai
daun. Dengan adanya saluran ini tanaman menjadi layu. Tanaman yang masih
muda dapat mati, sedangkan tanaman yang telah tua akan terhambat
pertumbuhannya.
- Tungau bercak dua (Tetranichus urticae). Hewan
ini memakan hampir semua jenis tanaman budidaya seperti buncis, kacang
tanah, mentimun, semangka, apel, jeruk dan jagung. Tanaman yang telah
terserang hewan ini, daunnya akan menjadi bercak-bercak dan berwarna
kekuningan.
- Hama penggerek umbi kentang. Hama pada umbi kentang ini
adalah ulat berwarna kelabu (phthorimaea aperculella) dengan panjang
tubuh 1 cm, yang akan tumbuh menjadi ngengat berwarna kelabu.
- Hama pemakan daun kubis. Hama pada daun kubis ini adalah ulat
berwarna hijau muda, berbulu hitam, kepala kekuningan dengan
bercak-bercak gelap, dan ukuran tubuhnya sekitar 9 mm/ 0,9 cm.
- Hama pada bawang putih. Hama ini berupa ulat berwarna hijau
atau cokelat tua dengan garis kekuningan, tubuhnya berukuran 25 mm/ 2,5
cm. Bawang putih yang telah terkena hama ini, daunnya akan berlubang dan
ada bekas gigitan berwarna putih atau daun menjadi berselaput tipis dan
layu.
- Hama penggerek buah mangga. Hama ini berupa ulat dengan warna
tubuh berselang-selang merah dan putih dan ulat cokelat kehitaman. Buah
mangga yang terserang hama ini menjadi berlubang-lubang dan di
sekitarnya terdapat kotoran yang meleleh dari dalam. Lubang ini dapat
menembus sampai ke biji. Jika buah dibelah, maka bagian dalamnya sudah
rusak dan busuk.
- Belalang. Hewan ini sering menyerang tanaman padi.
- Burung pipit. Hewan ini dapat menyerang tanaman padi dengan memakan biji padi dalam jumlah banyak.
- Babi hutan. Hewan ini dapat menyerang tanaman budidaya terutama umbi-umbian.
- Kera. Hewan ini dapat menyerang tanaman budidaya , buah-buahan dan sayuran.
Upaya pengendalian dan pemberantasan hama tanaman secara garis
besar dapat dilakukan melalui dua macam cara, yaitu secara kimiawi dan
secara biologi.
Pengendalian Secara Kimiawi
Pengendalian
hama secara kimiawi merupakan upaya pengendalian pertumbuhan hama
tanaman menggunakan pestisida, yaitu zat kimia pembasmi hama tanaman.
Pestisida terdiri atas insektisida, larvasida, fungisida dan algasida.
- Insektisida digunakan untuk memberantas serangga (insekta).
- Larvasida digunakan untuk memberantas larva (ulat).
- Fungisida digunakan untuk memberantas jamur (fungi).
- Algasida digunakan untuk memberantas ganggang (algae).
Penggunaan pestisida harus dilakukan secara cermat dan hati-hati
mengikuti aturan pakai. Hal ini dilakukan, karena pestisida terbuat
dari zat kimia yang berbahaya. Dampak penggunaan pestisida antara lain
sebagai berikut:
- Dapat membunuh hewan lain yang sebenarnya bermanfaat bagi manusia.
- Apabila masuk ke dalam bahan makanan dapat bersifat racun sehingga membahayakan kesehatan manusia.
- Dapat merusak keseimbangan ekosistem.
Pengendalian Secara Biologi
Secara
alamiah, sesungguhnya hama mempunyai musuh yang dapat mengendalikannya.
Namun karena ulah manusia, seringkali musuh alamiah hama hilang.
Akibatnya hama tersebut merajalela.
Penanggulangan hama
secara biologi yaitu dengan memelihara predator hama pada suatu lahan
sehingga secara alamiah jumlah hama dapat dikendalikan. Pengendalian ini
dilakukan dengan jalan mengendalikan hewan perantaranya, yaitu wereng.
Cara pengendalian tersebut antara lain sebagai berikut:
- Menanam padi yang tahan terhadap hama wereng (VUTW)
- Memutuskan daur perkembangbiakan wereng dengan jalan mengupayakan
rotasi tanaman, yaitu menanam dua jenis tanaman di satu lahan secara
bergantian.
- Menanam padi secara serentak dalam areal yang luas dengan jenis
padi yang ditanam sama. Hal ini dilakuka agar permanenan dapat dilakukan
serentak dalam satu waktu. Dengan demikian, dalam sekali panen padi
habis sehingga hama wereng tidak memperoleh makanan dan akhirnya mati.
- Membunuh wereng secara langsung menggunakan insektisida dengan dosis
yang tepat. Dosis yang tepat sangat penting agar hama wereng diberantas
tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem.
Title : Berbagai Hama Tanaman Dan Upaya Pengendaliannya
Description : Hama adalah binatang perusak tanaman budidaya. Tanaman yang dirusak dapat berupa kol, sawi, selada, tomat, terung, jagung, jeruk, mangga ...